Strategi Kolaborasi Antar-Pemangku Kepentingan untuk Papua Tengah
Yan Pieterson Laly menekankan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat adat, dan lembaga non-pemerintah untuk memajukan Papua Tengah. Dengan sumber daya yang melimpah, pendekatan pembangunan yang terintegrasi akan mempercepat pencapaian hasil yang lebih optimal, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan di Papua Tengah. Yan Pieterson Laly mendorong adanya kebijakan afirmatif yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan jaringan komunikasi yang akan membuka akses ke daerah-daerah terpencil.
Selain itu, penguatan regulasi terkait pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan juga menjadi salah satu fokus utama. Pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat adat dalam menetapkan zona konservasi untuk melindungi ekosistem Papua Tengah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat melalui pengelolaan berbasis kearifan lokal.
Yan Pieterson Laly melihat sektor swasta sebagai mitra strategis dalam pembangunan Papua Tengah. Investasi yang bertanggung jawab, seperti di sektor energi terbarukan, agribisnis, dan pariwisata ramah lingkungan, dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia menegaskan bahwa sektor swasta harus bekerja dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Dengan demikian, keuntungan bisnis tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat lokal.
Masyarakat adat di Papua Tengah memiliki peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Yan Pieterson Laly menekankan bahwa pelibatan masyarakat adat dalam setiap tahap pembangunan, mulai dari perencanaan hingga implementasi, adalah langkah penting untuk memastikan pembangunan yang inklusif.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pengakuan atas hak-hak tanah adat sebagai bagian dari upaya menjaga harmoni antara manusia dan alam di Papua Tengah. Dengan melibatkan masyarakat adat sebagai mitra, pembangunan dapat berjalan dengan lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal yang telah terbukti menjaga keberlanjutan selama berabad-abad.
Generasi muda adalah pilar masa depan Papua Tengah. Yan Pieterson Laly mendorong adanya program-program pelatihan keterampilan, kewirausahaan, dan teknologi untuk memberdayakan pemuda Papua. Menurutnya, generasi muda harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global sambil tetap menjaga nilai-nilai budaya dan identitas mereka.
Ia juga mendukung pengembangan pusat-pusat inovasi berbasis teknologi di Papua Tengah, yang dapat menjadi ruang bagi anak-anak muda untuk berkreasi dan berkontribusi pada pembangunan daerah. Dengan memberikan akses ke pendidikan, teknologi, dan pelatihan, generasi muda Papua Tengah akan siap menjadi pemimpin masa depan.
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Papua Tengah memiliki peluang besar untuk menjadi teladan pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Yan Pieterson Laly optimistis bahwa jika seluruh pemangku kepentingan bekerja sama secara sinergis, Papua Tengah dapat menjadi salah satu pusat kemajuan Indonesia Timur.Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat adat, dan generasi muda akan menjadi fondasi utama untuk membangun Papua Tengah yang lebih maju, adil, dan sejahtera bagi semua.